PEMBAGIAN DUA ZONA BANGUNAN PADA SATU LAHAN
INFORMASI
Type Bangunan : Rumah Tinggal
Konsep Bangunan : Rumah Tropis, Minimalis
Lokasi : Mojokerto, Jawa Timur (Jatim)
Ukuran Tanah : 10 x 30 m
Ukuran Bangunan : 220 m2
Client/Owner : Ibu Sukesi
Status : Desain, Perencanaan
Perencana : SM Biro Bangunan
NARASI :
Project ini juga ada kemiripan dengan project dari yang lalu, sekalipun tidak sama persis. Jika project terdahulu adalah bagaimana menyatukan 2 unit rumah jadi satu, project kali ini adalah menghubungkan 2 unit bangunan yang dipisahkan oleh halaman menjadi satu bangunan. Perlu diketahui bahwa bangunan depan adalah tempat usaha klien dan bangunan belakang adalah berfungsi sebagai tempat tinggal. Kemudian mereka berkeinginan memperluas rumah dan sekalian menyatukan kedua bangunan tersebut.
Seperti biasa, setelah melalui tahap pengamatan lokasi, pengukuran dan konsultasi dengan klien akhirnya kami dapat merancang lay out ruangan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan klien. Adapun penambahan ruang yang diinginkan klien adalah 1 ruang tamu, 3 ruang tidur, 1 ruang keluarga, 1 ruang makan, 1 dapur, 1 kamar mandi dan musala keluarga. Setelah diukur, jarak antara bangunan lama adalah 13 m, dan lebarnya 10 m, sehingga masih cukup space untuk menyediakan ruang-ruang tersebut.
Karena bangunan depan digunakan sebagai tempat usaha, maka secara garis besar kami tetap membagi lay out rumah ini menjadi 2 zona, yaitu private zone yang meliputi bangunan belakang dan bangunan baru serta public zone, yaitu bangunan yang terletak di bagian depan. Sebagai konsekuensinya, kedua zona ini dibuat saling terpisah dimana aktivitas dari keduanya dapat dilakukan tanpa saling terpengaruh. Disini teras rumah, yang terletak pada bangunan baru difungsikan sebagai buffer diantara kedua zona tersebut.
Sebagai akses penghubung menuju zona privat, maka carpot diletakkan di sayap tepi lahan sehingga siapa saja yang hendak memasuki zona privat bisa langsung mengakses kesana tanpa harus melalui zona publik. Kelebihan yang lain dari penataan carpot seperti ini adalah, bahwa carpot juga memiliki akses langsung dengan ruang dapur sehingga untuk membawa barang belanjaan tidak perlu melalui ruang tamu. Untuk menciptakan lingkungan rumah yang asri, maka tentunya penyediaan space taman yang cukup luas tidak boleh dilewatkan pada desain ini.
Untuk itu sengaja dibuat taman yang diletakkan pada sepanjang carpot, hingga melebar pada sisi belakang carpot, yang letaknya berhadapan langsung dengan musala keluarga. Selain itu lantai carpot dibuat dari bahan paving block beton, sehingga tidak mengurangi areal resapan air hujan.
Pemilihan atap, dipilih desain yang minim perawatan yakni tanpa talang air, kecuali pada sisi pertemuan dengan atap bangunan depan dikarenakan tidak ada pilihan lain. Untuk sisi yang pertemuan dengan atap bangunan belakang, dibuatkan atap plat beton sehingga bisa menjadi buffer antara atap belakang dan bangunan baru (tengah). Agar sinar matahari lebih leluasa, overstek atap dibuat tidak terlalu menjorok keluar, dan sebagai gantinya dibuat plat leufel diatas jendela untuk melindungi dari terpaan air hujan. Hal ini juga sengaja untuk mempercantik bangunan sehingga tidak terkesan kaku.
Agar terlihat asri, hampir setiap titik bangunan diberikan aksen pasangan batu alam, mulai dari tiang hingga dinding, bahkan pada sisi samping luar ruang tamu dipasang full batu alam sebagai point of interest dari fasade bangunan milik zona privat (bangunan belakang+bangunan baru). Selanjutnya untuk bangunan depan, bentuk tiang dimodifikasi sedemikian hingga lebih tinggi dari elevasi atap, kemudian diberi tambahan aksen pasangan batu alam, yang bertujuan sebagai point of interest dari bangunan tempat usaha klien. Hasil akhir dari perancangan ini adalah, sebuah rumah yang bisa berfungsi sebagai tempat tinggal yang nyaman sekaligus sebagai tempat usaha sehari-hari.
No comments:
Post a Comment